Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Agustus 2011

Pelajaran yang berharga dari sebuah JAM

Posted by Wayan Parwata 12.50, under | No comments


Seorang pembuat jam berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, sanggupkah kamu berdetak 31.104.000 kali selama setahun?” “Ha?! Sebanyak itukah?!” kata jam terperanjat, “Aku tidak akan sanggup!”
“Ya sudah, bagaimana kalau 86.400 kali saja dalam sehari?”
“Delapan puluh ribu empat ratus kali?! Dengan jarum yang ramping seperti ini?! Tidak, sepertinya aku tidak sanggup,” jawab jam penuh keraguan.
“Baik, bagaimana jika 3.600 kali dalam satu jam?”
“Dalam satu jam berdetak 3.600 kali? Tampaknya masih terlalu banyak bagiku.” Jam bertambah ragu dengan kemampuannya.
Dengan penuh kesabaran, tukang jam itu kembali berkata, “Baiklah kalau begitu, sebagai penawaran terakhir, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”
“Jika berdetak satu kali setiap detik, aku pasti sanggup!” Kata jam dengan penuh antusias. Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.
Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31.104.000 kali dalam setahun, yang juga setara dengan berdetak 86.400 kali dalam sehari, yang setara pula dengan berdetak 3.600 kali dalam satu jam.
Pesan dari kisah tersebut:
Kita sering meragukan dan underestimated terhadap kemampuan diri sendiri untuk mencapai goal, pekerjaan, dan cita-cita yang tampak sangat besar. Kita lantas menggangapnya sebagai hal sangat berat yang tidak mungkin dapat kita angkat. Namun sebenarnya apabila hal yang dianggap besar tersebut kita perkecil dan perkecil lagi, lantas kemudian kita realisasikan hal-hal kecil tersebut secara konsisten serta kontinu, niscaya hal besar yang semula kita anggap tidak mungkin tercapai itu akan terealisasikan.
Intinya, hal besar akan tercapai dengan konsistensi dan kontinuitas

Selasa, 09 Agustus 2011

Belajar dari Air yang mengalir

Posted by Wayan Parwata 23.48, under | No comments

Jika Anda sekarang sedang frustrasi karena telah berjuang dan melakukan yang terbaik, tetapi masih belum mendapatkan apa yang Anda harapkan, jangan berkecil hati. Kebanyakan orang ketika mereka tidak kunjung memperoleh hasil sesuai harapan, mereka akan melambaikan sapu tangan putih dan menyerah.
Hal ini wajar dan kadang tidak terelakkan, karena manusia cenderung patah semangat ketika hasil yang buruk terus berdatangan meskipun mereka telah berbuat yang terbaik. "Untuk apa lagi saya meneruskan ini semua. Saya sudah mengerahkan seluruh tenaga, waktu dan pikiran saya, tetapi apa yang saya dapatkan sungguh mengecewakan. Lebih baik saya berhenti sampai di sini saja", adalah pernyataan yang sering sekali diucapkan seseorang yang sebentar lagi akan berhenti dan menyerah kalah dalam perjuangannya meraih impian.
Kadang, Anda akan diuji apakah Anda benar-benar serius terhadap apa yang sangat Anda impikan. Ujian itu akan datang dalam bentuk berbagai halangan, rintangan, kegagalan dan hal-hal menyakitkan yang mungkin membuat Anda tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Itulah sebabnya mengapa orang yang berhasil melewati ujian itu sungguh sedikit. Dan mereka yang berhasil lulus dalam ujian itu berhak atas apa yang selama ini mereka impikan.
Menyerah adalah pilihan yang mungkin sangat mudah diambil oleh siapapun.

Tapi, menyerah juga tidak akan membuat Anda jauh lebih baik. Apakah Anda rela apa yang selama ini akanAnda perjuangkan harus Anda kubur dalam-dalam hanya karena ingin MENYERAH? Anda mungkin masih ingat, ketika pertama kali memutuskan dan bertekad untuk sukses atau meraih sebuah impian, Anda begitu menggebu-gebu. Api semangat yang begitu membara mengubah Anda menjadi begitu termotivasi. Tetapi, seiring berlalunya waktu ketika Anda terus menemui kegagalan, api yang membara menjadi padam. Saat api padam, mungkin itulah saat Anda menyatakan Anda ingin menyerah.
Jika Anda ingin menyerah, maka saya ingin Anda belajar dari air yang mengalir. Pergilah ke sungai yang deras atau bayangkan sungai dalam pikiran Anda.
Air terus mengalir ke satu arah, tidak peduli apa yang terjadi. Ketika ada batu besar di tengah-tengah, apakah air akan menyerah dan berhenti mengalir? Apakah air akan berkata, "Ada batu besar di depan, lebih baik saya menyerah dan berbalik"?
Air itu akan tetap mengalir melewati batu dengan mengalir ke sisi kiri dan kanan batu. Meskipun Anda menghalangi air dengan membuat penahan di sepanjang sungai, air akan tetap mengalir. Seperti layaknya bendungan, meskipun air ditahan, ia akan terus mengalir dan dalam waktu lama akan berkumpul lebih tinggi dari bendungan dan berhasil mengalir keluar. Hebatnya, semakin ditahan, kekuatan air akan semakin besar sehingga dapat membangkitkan listrik.
Air tidak pernah berpikir untuk berbalik arah. Air tidak pernah berhenti untuk mengalir hanya karena ada beberapa penahan di depannya.
Anda juga bisa belajar dari prinsip air yang mengalir. Anda harus terus maju dan berjuang demi impian Anda. Jika menemui rintangan yang berat, maka Anda bisa mengambil jalan lain dan melewatinya, seperti air yang mengalir melewati sisi kiri dan kanan batu. Air tidak pernah mundur, Anda juga tidak boleh mundur, karena mundur itu lebih mudah daripada terus maju. 
Air juga tidak pernah takut jika sudah berada di tepi air terjun. Ia akan terus mengalir dan jatuh ke bawah dan kemudian terus mengalir maju ke depan. Begitu juga, ketika Anda menemui sesuatu hal yang sangat membuat gentar, maka Anda harus berani menghadapinya daripada menghindari dan memutuskan untuk menyerah.
Semoga air yang mengalir ini bisa mengubah diri Anda dari yang pesimis dan mudah menyerah menjadi pribadi yang tegar, optimis dan selalu bangkit dari kegagalan untuk menuju tujuan akhir di mana Anda ingin berada.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...